Semoga ayah tenang disana

Innalilahi wainnailaihi rojiuun

Allahumaghfirlahu warhamhu waihi wa’fuanhu…. ayah,… selamat jalan,… semoga engkau tenang disana….semoga diterima amal baik dan diampuni semua kesalahan ayah.amiin….

Insya allah aku akan selalu kirim doa dan alfatihah buat ayah….

khususan ila arwahi ayahanda tercinta hadi eko sudono, alfatihah,…

Sembuhkan ayahku ya Allah,….

Genap 1 tahun covid berulang tahun, waktu itu pula ayahku dinyatakan positif covid. Tahun lalu masih teringat jelas bagaimana kami sekeluarga harus berdiam diri di dalam rumah di Bekasi sampai hari raya idul fitri pun kami harus tetap di bekasi.

Ulang tahun perkawinan kami ke-9 yang hendak kami rayakan dengan berlibur ke Belitung pun sirna. Tiket harus kami batalkan dan liburan pun batal. Tahun 2021 ini, di anniversary yang ke-10 kami pun berencana liburan yang dekat2 saja, dengan sederhana namun bermakna. Pelabuhan Ratu, tempat yang nggak terlalu ramai menjadi pilihan kami sekeluarga. Augusta Hotel, hotel yang sederhana namun lokasinya dekat pantai.

Namun apadaya, manusia hanya bisa berencana Allah yang menentukan. Hari kamis sore dikabari jika ayah sakit, namun ayah menolak dibawa ke RS. langsung saja nggak pikir panjang aku bilang besok aku pulang. Langsung aku telp ayah, beruntung beliau mau angkat telp aku dan bilang besok aku pulang. Ayah terdiam dan nggak berkata apa2 lagi. Jumat siang selepas sholat jumat kami pun bersiap dengan tes antigen dulu. Alhamdulillah hasilnya negatif.
Sabtu pagi sekitar jam 2 pagi, kira2 mau sampai rumah istri berkata.Yah, nanti langsung ke mardi Waluyo saja. Ternyata istri sudah dikasih tau sama adik di rumah kalau ayah sudah di Rumah Sakit dan minta dikasih tau kalau sudah mau sampai rumah. Takutnya mengganggu konsentrasi nyetir jika dikasih tau di awal.
Ternyata setelah aku telp ayah ngabari kalau mau pulang, ayah langsung mau ngajak berobat ke Rumah Sakit.
hasil lab menunjukkan banyak yang harus diperbaiki kondisinya. HB nya hanya 7 dan albumin sangat rendah. Dilakukan tranfusi darah sebanyak 2 kantong dan infus albumin 2 kantong. Hari sabtu pagi akan di tes SWAB karena hasil rontgen menunjukkan banyak bintik2 putih pada foto paru2nya. Sabtu sore saya tanya dokter menanyakan hasil swab, dan hasilnya POSITIF. berarti ayah akan dirawat di ruang isolasi selama kurang lebih 14 hari. Disitulah kami sekeluarga langsung merasa drop, untuk makan dan minum saja ayah harus disuapi masa harus ditinggal sendirian di ruang isolasi. Adikku langsung berdiskusi dengan perawat dan dokter agar bisa mendampingi ayah selama dirawat di ruang isolasi. Tentunya adikku yang adalah perawat di RS Syuhada haji harus minta ijin ke atasannya atau kepala ruangannya. Alhamdulillah diijinkan untuk mendampingi.

Aku dan ibuk sudah menjalani tes antigen dengan hasil negatif namun kami tetap menjalani isolasi mandiri. Adik juga sudah di swab dengan hasil negatif. Semoga ini menjadi pertanda Allah sudah memudahkan urusan kami. hari ini sudah 4 hari ayah dirawat di ruang isolasi dengan ditemani Adik. Semoga kekuatan dan perlindungan Allah tetap bersama mereka.
Semoga para tenaga medis diberikan kekuatan sehingga dapat menangani pasien dengan sebaik mungkin. Ya Allah, Semoga pandemi ini segera berakhir. Amiiiin,..

Rekening Bendahara di Bank Swasta? Boleh kok

Selama ini Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja/Instansi Pusat/Kementerian-Lembaga mayoritas membuka rekening Bendahara di bank-bank umum milik pemerintah (BUMN). Sebenarnya secara peraturan boleh gak sih membuka rekening Bendahara Pengeluaran/Penerimaan di bank swasta non BUMN?
jawabnya : Boleh
Kepala Kantor/Kuasa Pengguna Anggaran/Pimpinan Lembaga dapat membuka rekening milik kantornya pada bank umum, baik itu bank BUMN maupun bank non BUMN. Tentu saja bank umum yang digunakan untuk membuka rekening adalah bank umum yang telah bekerja sama dengan Pemerintah/Kementerian Keuangan.

Sesuai Pengumuman Menteri Keuangan Nomor Peng-1/MK.5/2019 Tentang Bank Umum yang Menjadi Mitra Pemerintah Dalam Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja Lingkup Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2019, terdapat 58 Bank Umum yang menjadi mitra pemerintah.

Pengumuman Menteri Keuangan tersebut dapat dilihat di :
https://drive.google.com/file/d/1SbW2toQnI3oSRmuNCjP_fiKY8IqdBCyN/view

Menelanjangi Banjarmasin -Review PHILOSOPHIA MANUSIA ( Music Video )

Saya baru saja melihat sebuah video klip dari lagu berjudul PHILOSOPHIA MANUSIA oleh grup band bernama PENEMBAK JITU.
Band ini sendiri dalam deskripsi kanal Youtube mereka mengaku sebagai band beraliran Chillhop dan Vibe. Dan lagu Philosophia Manusia menjadi salah satu dari 8 lagu yang ada pada album “Semantik”.
Lagu-lagu dalam album ini ditulis dengan gaya bahasa METAFORA SUFISTIK yang berarti penyampaian gagasan bahwa.. mmm.. terus terang saya tidak tahu artinya apaan.. hahahaha..
Baiklah mari kita lihat video lagu tersebut.

https://youtu.be/AmyweiShWzk

Pada video berdurasi 5 menit 15 detik itu saya melihat sebuah video yang tidak sekedar menjadi video musik/video klip dari sebuah lagu. Pesan-pesan dalam video itu begitu kuat dan membekas dalam benak. Yang kemudian memunculkan pertanyaan-pertanyaan.

Lah biasanya habis nonton video klip ngerasa puas dan terhibur. Ini malah bikin mikir…

Dari awal konsep yang diusung adalah sosok sebuah patung bernama “The Thinker” karya Auguste Rodin.
“hmm bentar.. pantesan habis nonton ini tambah kepikiran.” Dari awal aja yang muncul “Sang Pemikir”.
Adegan dibuka denagn seorang bapak berkopiah mengangkat rolling door mengawali berjualan. Rupanya kios beras. Beliau menata dagangan, memasang label harga pada tiap jenis beras. Sampai disini tidak ada musik sama sekali. Sepi. Masih sunyi dalam keheningan yang membisu.

“Ah elah apaan sih, sepi, sunyi, hening, bisu.. samaa semua. Gausah sok puitis!”
“Oke. Baiklah.”

Sebentaaar.. ketika pertama kali melihat video ini, saya tidak menyadari detail kecil yang cukup penting. Ini saya sadari setelah melihat kesekian kalinya. Di dinding belakang kios beras itu terpajang foto Abah Guru Sekumpul. Ini sebuah pesan jelas bahwa setting lokasi berada di Kalimantan Selatan. Mengapa pesan sepenting ini luput dari perhatian saya di awal ya?
Lalu ketika Bapak penjual beras selesai dan undur diri ke belakang, perlahan musik mulai mengalun. Dan selanjutnya 4 menit ke depan saya dibuat menganga oleh visualisasi video ini. Superrr.

Masterpiece.

Bagi sutradaranya

Jadi kenapa bisa dbilang super, karena ini lebih dari sekedar video klip. Ini adalah film dokumenter singkat yang menelanjangi kota Banjarmasin (dan Kalimantan Selatan) secara menohok namun puitis. Halah.. Gimana ya..

Ibaratnya kamu marah, tapi saking nyeni-nya jiwamu, yang kamu ucapkan bukan makian atau umpatan kasar. Yang muncul malah sebuah pantun. Tetep marah.

Video ini jujur menampilkan Banjarmasin sebagai sebuah kota. Di satu satu sisi gemerlap dengan mall, mewah, cafe, sosialita. Disisi lain disorot hunian tepi sungai, tempat pembuangan sampah, pasar tradisional.
Sudut-sudut kota Banjarmasin yang saya jarang mengetahuinya di shoot dengan apik. Arts-sy. Saya jadi penasaran dimana saja shooting dilakukan. Videonya hitam putih, tapi efek yang ditimbulkan sungguh berwarna.

Saya memutar videonya berulang-ulang. Tiap kali re-play, saya temukan hal baru. Penafsiran baru.
Mengapa ada objek ini ? Mengapa sudut pandangnya dari sisi ini? Mengapa objek ini ditayangkan lebih lama? dan seterusnya.. dan seterusnya. Setiap sebuah pertanyaan mendapatkan (kemungkinan) jawaban, selanjutnya jawaban itu akan menggiring ke sebuah pertanyaan lain. Ahh pusingggg..

Bentaaar.. ini kenapa saya malah mikir?? Bisa saja sang sutradara gak ada maksud apapun, ya hanya sekedar shooting aja. Tanpa perlu penjelasan dalem-dalem. Ah elah… Bisa jadi saya sendiri yang “overthinking”. Berlaku seperti karakter patung perunggu ” The Thinker” itu. Memikirkan semua hal yang sebaiknya tidak perlu dipikirkan.
Video disudahi dengan adegan Bapak Penjual Beras tadi menarik pintu rolling door. Kios beras tutup.
Entah kenapa saya jadi ingat adegan penutup film Merantau (2009). Dimana tokoh yang diperankan Christine Hakim menutup jendela (atau pintu.. lupa) dan film berakhir.

Penembak Jitu Band:
Angga Djaya (vokal, rhytm gitar), Yulian Abdi (drum), Azed Zikri (lead gitar), dan Maulan Rifani (keyboard, synth)
Instagram : penembakjitu_official

Production House : Alemo Film - Instagram : alemo_films
Sutradara : Munir Shadikin - Instagram : mun.shad
Manajer Produksi : Edo Rahman -Instagram : edologi.id
Durasi : 5:15
Bagian fave : saya paling suka scene “Banjarmasin kota seribu … RUKO! ..” “hahaha.. kok berani-beraninya..”



Kampung Buku Banjarmasin

Membaca buku ditemani kopi

Ini sebuah tempat baru di Banjarmasin. Terletak di Jl. Sultan Adam No.171, Sungai Miai, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123 . Bertajuk “Kampung Buku”. Ini sebenarnya beberapa kios buku yang buka di satu tempat. Lokasinya berada agak masuk, pada sebuah gang buntu, melewati warung penyetan dan kedai kopi. Di depan jajaran kios itu disediakan beberapa meja panjang untuk digunakan bersama. Mirip seperti konsep Food Court di Mall. Berada di lokasi yang sama, ada sebuah kedai kopi kecil. Terletak di bagian depan, sebelum kios buku.

Rupanya tiap kios punya “spesialisasi” buku sendiri. Ada kios yang banyak menjual buku-buku sejarah, ada pula kios yang pajangannya didominasi buku sastra. Buku yang dijualpun beragam. Buku baru tersegel, buku-buku bekas, buku literatur kuliah, hingga kategori buku langka. Namun demikian sebenarnya tiap kios bebas mau menjual buku apapun. Demikian keterangan dari salah satu pemilik kios

Rupanya Kampung Buku ini bukan hanya digunakan sebaga tempat jual beli buku. Tempat ini digunakan juga sebagai tempat kegiatan komunitas. beberapa kali halaman depan kios disulap menjadi ruang kuliah, acara bedah buku, hingga pemutaran film-film festival.

Yang menarik, Kampung Buku juga menyelenggarakan kelas-kelas secara gratis. Siapapun boleh ikut tanpa dipungut biaya.

Jika baru pertama kali mencari tempat ini, mungkin aka sedikit kesulitan karena lokasinya yang sedikit menjorok ke dalam. terdapat papan nama kecil di tepi jalan Sultan Adam sebagai penunjuk arah.

Lokasi : https://goo.gl/maps/QTqxTNYme8tXsQuz6