Selama ini Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja/Instansi Pusat/Kementerian-Lembaga mayoritas membuka rekening Bendahara di bank-bank umum milik pemerintah (BUMN). Sebenarnya secara peraturan boleh gak sih membuka rekening Bendahara Pengeluaran/Penerimaan di bank swasta non BUMN? jawabnya : Boleh Kepala Kantor/Kuasa Pengguna Anggaran/Pimpinan Lembaga dapat membuka rekening milik kantornya pada bank umum, baik itu bank BUMN maupun bank non BUMN. Tentu saja bank umum yang digunakan untuk membuka rekening adalah bank umum yang telah bekerja sama dengan Pemerintah/Kementerian Keuangan.
Sesuai Pengumuman Menteri Keuangan Nomor Peng-1/MK.5/2019 Tentang Bank Umum yang Menjadi Mitra Pemerintah Dalam Pengelolaan Rekening Milik Satuan Kerja Lingkup Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2019, terdapat 58 Bank Umum yang menjadi mitra pemerintah.
Pengumuman Menteri Keuangan tersebut dapat dilihat di : https://drive.google.com/file/d/1SbW2toQnI3oSRmuNCjP_fiKY8IqdBCyN/view
Saya baru saja melihat sebuah video klip dari lagu berjudul PHILOSOPHIA MANUSIA oleh grup band bernama PENEMBAK JITU. Band ini sendiri dalam deskripsi kanal Youtube mereka mengaku sebagai band beraliran Chillhop dan Vibe. Dan lagu Philosophia Manusia menjadi salah satu dari 8 lagu yang ada pada album “Semantik”. Lagu-lagu dalam album ini ditulis dengan gaya bahasa METAFORA SUFISTIK yang berarti penyampaian gagasan bahwa.. mmm.. terus terang saya tidak tahu artinya apaan.. hahahaha.. Baiklah mari kita lihat video lagu tersebut.
https://youtu.be/AmyweiShWzk
Pada video berdurasi 5 menit 15 detik itu saya melihat sebuah video yang tidak sekedar menjadi video musik/video klip dari sebuah lagu. Pesan-pesan dalam video itu begitu kuat dan membekas dalam benak. Yang kemudian memunculkan pertanyaan-pertanyaan.
Lah biasanya habis nonton video klip ngerasa puas dan terhibur. Ini malah bikin mikir…
Dari awal konsep yang diusung adalah sosok sebuah patung bernama “The Thinker” karya Auguste Rodin. “hmm bentar.. pantesan habis nonton ini tambah kepikiran.” Dari awal aja yang muncul “Sang Pemikir”. Adegan dibuka denagn seorang bapak berkopiah mengangkat rolling door mengawali berjualan. Rupanya kios beras. Beliau menata dagangan, memasang label harga pada tiap jenis beras. Sampai disini tidak ada musik sama sekali. Sepi. Masih sunyi dalam keheningan yang membisu.
“Ah elah apaan sih, sepi, sunyi, hening, bisu.. samaa semua. Gausah sok puitis!” “Oke. Baiklah.”
Sebentaaar.. ketika pertama kali melihat video ini, saya tidak menyadari detail kecil yang cukup penting. Ini saya sadari setelah melihat kesekian kalinya. Di dinding belakang kios beras itu terpajang foto Abah Guru Sekumpul. Ini sebuah pesan jelas bahwa setting lokasi berada di Kalimantan Selatan. Mengapa pesan sepenting ini luput dari perhatian saya di awal ya? Lalu ketika Bapak penjual beras selesai dan undur diri ke belakang, perlahan musik mulai mengalun. Dan selanjutnya 4 menit ke depan saya dibuat menganga oleh visualisasi video ini. Superrr.
Masterpiece.
Bagi sutradaranya
Jadi kenapa bisa dbilang super, karena ini lebih dari sekedar video klip. Ini adalah film dokumenter singkat yang menelanjangi kota Banjarmasin (dan Kalimantan Selatan) secara menohok namun puitis. Halah.. Gimana ya..
Ibaratnya kamu marah, tapi saking nyeni-nya jiwamu, yang kamu ucapkan bukan makian atau umpatan kasar. Yang muncul malah sebuah pantun. Tetep marah.
Video ini jujur menampilkan Banjarmasin sebagai sebuah kota. Di satu satu sisi gemerlap dengan mall, mewah, cafe, sosialita. Disisi lain disorot hunian tepi sungai, tempat pembuangan sampah, pasar tradisional. Sudut-sudut kota Banjarmasin yang saya jarang mengetahuinya di shoot dengan apik. Arts-sy. Saya jadi penasaran dimana saja shooting dilakukan. Videonya hitam putih, tapi efek yang ditimbulkan sungguh berwarna.
Saya memutar videonya berulang-ulang. Tiap kali re-play, saya temukan hal baru. Penafsiran baru. Mengapa ada objek ini ? Mengapa sudut pandangnya dari sisi ini? Mengapa objek ini ditayangkan lebih lama? dan seterusnya.. dan seterusnya. Setiap sebuah pertanyaan mendapatkan (kemungkinan) jawaban, selanjutnya jawaban itu akan menggiring ke sebuah pertanyaan lain. Ahh pusingggg..
Bentaaar.. ini kenapa saya malah mikir?? Bisa saja sang sutradara gak ada maksud apapun, ya hanya sekedar shooting aja. Tanpa perlu penjelasan dalem-dalem. Ah elah… Bisa jadi saya sendiri yang “overthinking”. Berlaku seperti karakter patung perunggu ” The Thinker” itu. Memikirkan semua hal yang sebaiknya tidak perlu dipikirkan. Video disudahi dengan adegan Bapak Penjual Beras tadi menarik pintu rolling door. Kios beras tutup. Entah kenapa saya jadi ingat adegan penutup film Merantau (2009). Dimana tokoh yang diperankan Christine Hakim menutup jendela (atau pintu.. lupa) dan film berakhir.
Production House : Alemo Film - Instagram : alemo_films Sutradara : Munir Shadikin - Instagram : mun.shad Manajer Produksi : Edo Rahman -Instagram : edologi.id Durasi : 5:15 Bagian fave : saya paling suka scene “Banjarmasin kota seribu … RUKO! ..” “hahaha.. kok berani-beraninya..”
Ini sebuah tempat baru di Banjarmasin. Terletak di Jl. Sultan Adam No.171, Sungai Miai, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123 . Bertajuk “Kampung Buku”. Ini sebenarnya beberapa kios buku yang buka di satu tempat. Lokasinya berada agak masuk, pada sebuah gang buntu, melewati warung penyetan dan kedai kopi. Di depan jajaran kios itu disediakan beberapa meja panjang untuk digunakan bersama. Mirip seperti konsep Food Court di Mall. Berada di lokasi yang sama, ada sebuah kedai kopi kecil. Terletak di bagian depan, sebelum kios buku.
Rupanya tiap kios punya “spesialisasi” buku sendiri. Ada kios yang banyak menjual buku-buku sejarah, ada pula kios yang pajangannya didominasi buku sastra. Buku yang dijualpun beragam. Buku baru tersegel, buku-buku bekas, buku literatur kuliah, hingga kategori buku langka. Namun demikian sebenarnya tiap kios bebas mau menjual buku apapun. Demikian keterangan dari salah satu pemilik kios
Rupanya Kampung Buku ini bukan hanya digunakan sebaga tempat jual beli buku. Tempat ini digunakan juga sebagai tempat kegiatan komunitas. beberapa kali halaman depan kios disulap menjadi ruang kuliah, acara bedah buku, hingga pemutaran film-film festival.
Yang menarik, Kampung Buku juga menyelenggarakan kelas-kelas secara gratis. Siapapun boleh ikut tanpa dipungut biaya.
Jika baru pertama kali mencari tempat ini, mungkin aka sedikit kesulitan karena lokasinya yang sedikit menjorok ke dalam. terdapat papan nama kecil di tepi jalan Sultan Adam sebagai penunjuk arah.
Murah dan Biasa. Kamar Reddoorz di hotel ini biasa. Memenuhi standar garansi Reddoorz emang. Tapi standar minimalissss. Lantai berdebu, meja berdebu, kayaknya gak dibersihkan sebelumnya. Jadi check-in jam 00:05, Nunggu bentar, langsung dianter ke kamar.
AC dingin, kasur empuk dan bersih, kamar mandi bersih, pake shower, tersedia sabun dan shampo. WiFi dan TV ada, tapi gak nyobain juga, udah capek pingin langsung tidur. Dikasih snack, eh ternyata bayar wkwkwk. Dapet handuk rada kucel.
Oiya, ternyata parkir motor di hotel ini bayar 5 ribu hehehe. Baru pertama kali ini nginep hotel parkirnya bayar.
Harga : 89.000 pesen di websitenya Reddoorz. Saat check-in deposit 50 ribu, bisa diambil pas check out. Disediakan snack, tapi berbayar (25 ribu dipotong dari deposit). Isinya Teh Kotak, Fanta Kaleng, Taro, Beng-Beng. Cuman disolasi aja gitu jadi satu.
Plus : Murah lokasi mudah dijangkau, dekat pasar Antasari, Dekat Mall Ramayana Antasari, banyak penjual makanan di sekitar lokasi check in cepet tidak ribet Kamar standar reddoorz Minus : lantai berdebu. tidak ada penunjuk arah kiblat. Parkir bayar. Udah bayar pas masuk, eh tadi waktu keluar ditagih lagi. Beda orang yg jaga. Haduuh..
Bagus lah dengan harga segitu kalo semalem aja. Tapi not recommended kalo buat keluarga
Tips melindungi privasi dan data pribadi di jagad maya
Amankan Password. Perhatikan dan pergunakan user serta password secara aman. Dalam setiap kesempatan berselancar di internet , ketika Anda diharuskan melakukan log in atau mendaftar pada suatu website, pastikan bahwa user dan password yang Anda buat aman.
Gunakan kombinasi password dari huruf besar, kecil, karakter simbol, dan angka.
Paling sedikit 6 karakter
Simpanlah user dan password di tempat aman. Dan jangan berbagi akun/password dengan orang lain.
Lindungi Data Private/Privasi Data. Data pribadi Anda bukan konsumsi publik. Jadi berhati-hatilah membagikan informasi pribadi Anda di Internet.
Hindari menggunakan Free WiFi di tempat publik ketika mengakses situs penting seperti internet banking/mobile banking.
Jangan mencantumkan informasi pribadi sembarangan. Misalnya mencantumkan nomor telepon, alamat atau email pada kolom komentar.
Hindari menggunakan kolom komentar/status publik yang bisa dibaca banyak orang untuk berkomunikasi intens. Gunakan fasilitas private message/direct message jika perlu melakukan komunikasi lebih lanjut.
Waspada spam dan email phising. Perhatikan kotak masuk /inbox pada akun email Anda.
Waspada pada email atau pesan yang tidak jelas pengirimnya.